Sejak SMA, sekitar tahun 1986 saya sudah bermimpi suatu saat kelak punya antologi tunggal puisi yang berisi karya sendiri dan dicetak penerbit tidak atas biaya sendiri. Tetapi keinginan tersebut sempat tak bergerak puluhan tahun sebagai cita-cita. Meskipun setelah saya menjadi PNS sejak tahun 1993, terbilang mampu untuk menerbitkan puisi dengan biaya sendiri, entah kenapa, saya seperti merasa tidak mendapat kepuasan bila penerbitan antologi puisiku itu dibiayai oleh saya sendiri.
Pernah ada datang seolah suatu kesempatan dari orang penting suatu komunitas sastra yang menawarkan untuk menerbitkan antologi tunggal saya lewat seleksi internal manuskrip di komunitas itu. Maka kuserahkan softcopy manuskripku yang berisi puisi karya saya sejak tahun 1985-2014 untuk bahan seleksi. Tapi kemudian, kawan tersebut mengatakan tidak bisa menerbitkan puisi saya lewat komunitasnya dengan alasan antrian terbit karya sastra yang sedang dieditnya sangat banyak sehingga tidak punya waktu untuk menggarap manuskrip saya tersebut sehingga mempersilakan saya untuk mencari penerbit lain.
Tibalah kesempatan lain datang, saat Penerbit Basabasi Yogyakarta mengadakan sayembara yang akan memilih 15 Manuskrip untuk diterbitkan (awalnya 10 manuskrip). Maka, setelah menyeleksi puisi-puisi yang kuanggap layak, maka kusertakan satu manuskrip yang kuberi judul 'KEMATIAN HANG DI PAYAU DELI DAN DERITA-DERITA LAINNYA'. Puji Tuhan, manuskripku termasuk diantara yang lolos seleksi untuk diterbitkan. Diumumkan tahun 2018.
Ternyata untuk menjadi sebuah buku cetak, prosesnya terbilang cukup memakan waktu juga. Sejak diumumkan layak terbit sampai menjadi buku cetak yang siap dibaca memerlukan waktu 2 tahun. Ya, antologi puisi tunggalku tersebut selesai cetak pada bulan Januari 2020.
Terima kasih Penerbit Basabasi Yogyakarta,
Terima kasih Mas Edi Mulyono selaku owner dan yang punya hajat
Terima kasih Mas Tia Setiadi selaku editor mumpuni
Terima kasih Mas Wawan, Mas Reza, Mas Aris Rahman dan segenap kru Penerbit Basabasi
